Tidak tahan ingin mengupload foto secepatnya di media sosial/jejaring sosial, begitu yang kita sebagian besar rasakan. Foto ketika pergi ke kota besar, foto di hotel, restoran, foto sedang memegang piala, foto keahlian di bidang tertentu, foto perjalanan di gunung atau pantai, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Hal ini sebagai pemicu mengundang iri hati orang lain, sehingga berdampak buruk bagi kita sendiri.
Berikut adalah sebagian saya tulis dari apa yang dikatakan Mufti Menk:
“Berhati-hatilah, ada hal yang disebut iri hati, yang dapat menjangkiti bahkan orang yang terbaik di antara kalian, jadi berhati-hatilah tentang apa yang akan kau beritahukan pada mereka, jangan ceritakan hal ini kepada saudara-saudaramu.”
“Kau mengundang orang untuk mendengki kepadamu. Sesungguhnya iri hati akan memakan amal baikmu sebagaimana api akan memakan kayu kering.”
“Jadi, saudara-saudari, pikirkan sejenak sebelum kau mengupload fotomu, dan sebelum kau mengupload makananmu, dan yang lainnya, aku tidak mengatakan bahwa kau harus sepenuhnya menarik diri dari teknologi, tapi apa yang ingin aku sampaikan adalah: pergunakanlah sebaik mungkin, gunakanlah sebaik mungkin, tapi jangan gunakan untuk menghancurkan dirimu sendiri.”
“Kau terkadang boleh memberitahu orang lain tentang kebaikan yang kau rasakan, tapi tidak harus semuanya diberitahu, karena sebenarnya kau mengirim 1, 2, 3, sampai 10 foto, sementara sebagian orang yang melihatnya telah menginginkan hal itu di sepanjang hidup mereka, berusaha menggapainya, sedangkan kau mendapatkannya dengan begitu mudah. Akan datang suatu saat dalam hidup mereka dimana perasaan mereka mulai berubah terhadapmu.”
“Secara alami, manusia ingin memiliki gambaran yang baik tentang dirinya, dia ingin mengupload gambar yang baik, setiap orang begitu. Jadi tidak ada salahnya mengupload gambar yang baik itu, tapi tidak harus mengupload sampai mendetil hal-hal yang terjadi dalam hidupmu. Hal itu cukup hanya antara kau, dan sanak famili yang men-sharenya, dan terkadang jika kau sangat menginginkannya, mungkin kau bisa men-sharenya hanya dengan segelintir kecil orang yang kau pilih.”
“Tidak setiap orang akan ikhlas, bahkan orang-orang ikhlas terkadang hal itu dapat memasuki hati mereka setelah beberapa waktu, dan hal itu bisa berpengaruh kepadamu.”